SISTEM E-LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN PROSES BELAJAR
MENGAJAR : STUDI KASUS PADA SMA NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG
Abstrak
Setiap
siswa mempunyai motivasi dalam dirinya untuk belajar. Namun, sebagian dari
mereka sering kali merasa takut untuk berpartisipasi dalam proses belajar,
seperti takut selalu tertinggal dalam mempelajari suatu topik atau tema
pembelajaran demikian halnya yang terjadi pada SMA Negeri 10 Bandar Lampung.
Agar siswa mempunyai motivasi dalam proses belajar, maka metode yang digunakan
dalam proses belajar harus diperbaharui disesuaikan dengan minat, kecerdasan
dan gaya belajar siswa. Salah satu cara dengan menggunakan media pembelajaran
yang tepat agar siswa lebih aktif atau banyak berperan dalam proses belajar.
Seiring
perkembangan teknologi internet, sistem e-learning mulai dikembangkan, sehingga
kajian dan penelitian sangat diperlukan. Hakekat e-learning adalah bentuk
pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui
teknologi internet. Oleh karena itu mengembangkan sistem ini tidak sekedar
menyajikan materi pelajaran ke dalam internet tetapi perlu dipertimbangkan
secara logis dan memegang prinsip pembelajaran. Begitu pula desain pengembangan
yang sederhana, personal dan cepat, serta unsur hiburan akan menjadikan peserta
didik betah belajar di depan internet.
Metode
pemilihan sistem e-learning dalam penelitian ini adalah metode diskriptif,
dengan pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan wawancara. Sebagai media
yang akan digunakan oleh siswa dan pengajar maka dibangunlah Learning
Management System. Selain itu untuk mengembangkan sistem e-learning yang belum
ada di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pertama yang harus dilakukan adalah memilih
sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu perlu diperhatikan
infrastruktur penunjang yang nantinya akan menyokong pengembangan sistem
e-learning yang dipilih. Untuk pemilihan yang tepat diperlukan strategi yang
tepat pula, dalam pemilihan sistem dapat menggunakan analisa ANP.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Ilmu
dan teknologi terutama teknologi informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya
perkembangan teknologi ini berdampak pada perubahan sosial budaya. Misalnya
e-commerce merupakan perubahan radikal dalam aspek ekonomi, di sektor
pemerintahan ada e-government. Demikian pula di sektor pendidikan sudah
berkembang apa yang disebut e-Learning.
E-learning
adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media
yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan proses belajar mengajar berbasis web,
sehingga dapat dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu
internet, Sistem e-learning dengan menggunakan internet disebut juga internet
enabled learning.Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih
interaktif.
Sehubungan
dengan hal di atas maka sangatlah perlu bagi penyelenggara pendidikan untuk
memperhatikan kebutuhan masyarakat akan pendidikan serta kemudahan segala aspek
pendukungnya. E-Learning yang digunakan sebagai media harus bisa dioptimalkan,
sehingga penyelenggaraan pendidikan akan semakin berkembang. SMA Negeri 10
Bandar Lampung merupakan satu dari banyak sekolah menengah atas yang ingin
memanfaatkan teknologi e-learning untuk meningkatkan pelayanan pendidikannya.
Beberapa sekolah menengah atas yang lain telah memanfaatkan e-learning. Oleh
karena itu SMA Negeri 10 Bandar Lampung akan memilih sistem e-learning yang
sesuai untuk di implementasikan. Oleh sebab itu penulis akan melakukan
penelitian untuk membantu SMA Negeri 10 Bandar Lampung dalam mengembangkan
sistem e-learning disana.
1.2 Masalah Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Saat
ini pembelajaran dengan menggunakan sistem e-learning belum ada di SMA Negeri
10 Bandar Lampung, sedangkan ditempat lain sudah banyak yang memanfaatkan
e-learning dengan sistem - sistem yang sudah dikembangkan. Terdapat beberapa
sistem yang mungkin bisa dijadikan pilihan.
1.2.2 Pembatasan Masalah
Karena
luasnya jangkauan yang muncul maka perlu pembatasan masalah secara terinci
sehingga permasalahan mudah dikontrol. Dari masalah di atas yang akan diteliti
adalah memilih sistem e-learning dalam meningkatkan proses belajar mengajar di
SMA Negeri 10 Bandar Lampung.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.Diantara
sistem e-learning yang diberlakukan di lingkungan SMA Bandar Lampung, sistem
manakah yang tepat diimpementasikan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung?
2.Bagaimana
desain sistem E-Learning yang sesuai kriteria?
1.4 Tujuan dan Manfaat penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan
dari Penelitian ini adalah untuk :
1.Mengidentifikasi
sistem e-learning yang ada di Bandar Lampung
2.Memilih
sistem e-learning yang tepat untuk di implementaikan di SMA Negeri 10 Bandar
Lampung.
1.Penelitian
ini diharapkan dapat memberi informasi bagaimana memilih sistem e-learning yang
tepat untuk diimplementasikan di SMA Negeri 10 Bandar Lampung.
2.Penelitian
ini sebagai persiapan SMA Negeri 10 Bandar Lampung dalam melaksanakan program
Pemerintah sebagai Sekolah Katagori Mandiri / Sekolah Standar Nasional
(SKM/SSN)
2.Pembahasan
2.1 Definisi E-learning
Berbagai
pendapat dikemukakan untuk dapat mendefinisikan E-learning secara tepat. Bentuk
E-learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu
pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs E-learning. Menurut Jo Hamilton
Jones tahun 2003, e-learning atau internet enabled learning menggabungkan
metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. Definisi lain dari
E-learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan
elektronik dalam menciptakan,membantu perkembangan, menyampaikan informasi,
menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sebagai
pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun. Istilah
e-Learning atau eLearning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga
banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari berbagai sudut
pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya
dari Darin E. Hartley tahun 2001 yang menyatakan: eLearning merupakan suatu
jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa
dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. LearnFrame.Com
dalam Glossary of eLearning Terms menyatakan suatu definisi yang lebih luas
bahwa: eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,
maupun komputer standalone.
Matthew
Comerchero dalam E-Learning Concepts and Techniques mendefinisikan: E-learning
adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi,
efisiensi dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa
harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena
mengeliminasi jarak dan arus pulang -pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari
e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dari terminal komputer yang
memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat
mengakses jaringan atau internet.
Dari
berbagai macam definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa yang disebut sebagai
e-Learning adalah konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam proses belajar mengajar.
2.2 Jenis aplikasi e-learning
Berdasarkan
teknologi yang digunakan, e-learning dibagi atas basis teknologi yaitu:
a.Computer
Based Training (CBT)
Era
dimana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standalone ataupun
berbentuk kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalam bentuk tulisan maupun
multimedia (video dan audio) dalam format MOV, MPEG-1 atau AVI. Perusahaan
perangkat lunak Asymstrix (sekarang bernama Clickllearn) mengeluarkan tool
pengembangan bernama Toolbook sedangkan Macromedia juga mengembangkan perangkat
lunak bernama Authorware. Dengan menggunakan tools yang disediakan maka
pengguna mempunyai kesempatan untuk mencoba soal-soal latihan tanpa batasan
jumlah dan tingkat kesulitannya Namun, pada e-learning dengan konsep ini,
komunikasi yang terjadi hanya satu arah.
b.LMS
(LearningManagement System)
Seiring
dengan perkembangan teknologi internet di dunia, masyarakat dunia mulai
terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang cepat diperoleh
menjadi mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Disinilah muncul
sebuah Learning Management System atau biasa disingkat dengan LMS. Perkembangan
LMS yang semakin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah
interoperability antar LMS yang ada dengan suatu standard. Standard yang muncul
misalnya adalah standard yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT
Committee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. Contoh aplikasi ini adalah Atutor.
Pada aplikasi ini terdapat fasilitas penulisan materi, upload materi,
penugasan, pembuatan bank soal, pengujian dan penilaian serta fasilitas
komunikasi antar pengguna yaitu
chatting,
forum dan blog, dan dapat juga ditambahkan modul menarik lainnya seperti
kalender dan photoalbum.
c.Aplikasi
e-learning berbasis web
Perkembangan
LMS menuju ke aplikasi e-learning berbasis Web secara total, baik untuk
pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai
digabungkan dengan situs-situs portal yang pada saat ini boleh dikata menjadi
barometer situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar dunia. Isi juga
semakin kaya dengan berpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan
interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standard, berukuran
kecil dan stabil. Contoh aplikasi ini adalah Dokeos. Dokeos merupakan free
software yang di release oleh GNU GPL dan pengembangannya didukung oleh dunia
internasional. Sistem operasinya bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai
konten dari sistem managemen untuk pendidikan. Kontennya meliputi distribusi bahan
pelajaran, kalender, progres pembelajaran, percakapan melalui text/audio maupun
video, administrasi test, dan menyimpan catatan. Tujuan utama dari dokeos
adalah menjadi sistem yang userfriendly dan flexibel serta mudah dipakai.
3.Desain
Penelitian
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian untuk memilih sistem e-learning pada SMA Negeri 10
Bandar Lampung. Adapun tahapan-tahapan yang dilalui adalah :
1.Penelitian
Pendahuluan
Penelitian
ini dilakukan untuk memperoleh variabel-variabel dalam penelitian, Penulis
menentukan variabel-variabel yang diperoleh dari literatur kemudian dibuat
kuesionernya dan disebarkan kepada pakar atau ahli dalam e-learning.
2.Kuesioner
Setelah
memperoleh variabel-variabel dari penelitian pendahuluan, selanjutnya akan dibuat
kuesioner penelitian
3.Mengolah
hasil kuesioner
Data
yang diperoleh dari kuesioner akan diolah menggunakan pendekatan ANP
(Analytical Network Process) dengan software Superdecision.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Penelitian
yang dilakukan untuk menghasilkan data dan informasi yang diperlukan serta
berhubungan dengan hal yang akan ditulis. Untuk mengumpulkan data serta
informasi yang diperlukan oleh penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1.Pengumpulan
Data Primer
Penelitian
ini dilakukan untuk mendapatkan data primer dengan cara memberikan kuisioner
awal kepada Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Bandar
Lampung. Teknik yang digunakan adalah:
a.Daftar
Pertanyaan (Questionaire) Teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan
pembagian daftar pertanyaan langsung kepada Kepala Sekolah dan Wakil Kepala
Sekolah SMA Negeri 10 Bandar Lampung sehingga data yang penulis kumpulkan
menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Alat
penelitian yang penulis gunakan adalah kuesioner. Alasan yang mendasari pemakaian
alat penelitian tersebut adalah sebagai berikut, kuesioner merupakan salah satu
alat penelitian yang dapat digunakan untuk pendekatan penelitian survei. Populasi
responden yang digunakan pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Wakil
Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Dengan demikian responden
penelitian diharapkan mengerti pertanyaan yang tercantum di dalam kuesioner dan
tidak akan mengalami kendala teknis dalam pengisiannya. Dalam hal ini responden
penelitian memiliki kemampuan membaca dan menulis. Penggunaan kuesioner dapat
meningkatkan efisiensi waktu dan sumber daya manusia. Efisiensi waktu karena
tim peneliti tidak perlu berinteraksi secara langsung dengan responden imtuk
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Pertanyaan cukup
diajukan melalui kuesioner yang tentunya dengan pemberian petunjuk pengisian
terlebih dahulu. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung kepada
responden yaitu Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Bandar
Lampung
Dengan
menggunakan kuesioner dapat memberikan kemudahan bagi responden untuk memahami
dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik. Hal ini dikarenakan
responden memiliki waktu yang cukup lama untuk berpikir dan menyelesaikan
kuesioner tersebut. Selain itu kuesioner membuat responden lebih nyaman dan
leluasa untuk menjawab pertanyaan.
2.Wawancara
(Interview)
Pengumpulan
data dengan cara tanya jawab langsung kepada Kepala Sekolah dan Wakil Kepala
Sekolah SMA Negeri 10 Bandar Lampung dapat digunakan untuk menentukan kriteria
dalam menentukan e-learning sistem.
1.Pengumpulan
Data Sekunder
Data
Sekunder penulis dapat dari mengamati data, membaca, mempelajari dan mengutip
dari buku literatur, majalah, serta sumber- sumber lain yang berhubungan erat
dengan penulisan.
3 . Langkah – Langkah Penelitian
Langkah
– langkah penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah :
1.Pemilihan Tema, Topik
dan Judul Penelitian
2.Identifikasi
Kebutuhan Obyektif Penelitian
3.Identifikasi,
Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
4..Perumusan Tujuan dan
Manfaat Penelitian
5.Studi Pustaka/Telaah
Teori
6.Perumusan Hipotesis
7.Identifikasi Variabel
dan Data Penelitian
8.Pemilihan Alat
Pengumpulan Data
9.Perancangan
Pengolahan Data
10.Metode Pengumpulan
Data
11.Teknik Pengambilan
Sampel Penelitian (Sampling)
12.Pengolahan dan
Analisis data
13.Penarikan Kesimpulan
14.Pelaporan
4.Penutup
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan , maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.Sistem
e-learning yang paling tepat untuk diimplementasikan adalah Aplikasi E-Learning
Berbasis Web
2.Hasil
pengujian ini divalidasi dengan pendapat human yaitu responden yang mengisi
kuesioner dan tertuang dalam kuesioner.
3.e-Learning
adalah konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam proses belajar mengajar.
4.2 Saran
1.Penelitian
ini dapat dikembangkan untuk menyelesaikan masalah bagaimana menentukan sistem
e-learning.
2.Penelitan
ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan penajaman dan penambahan pada
atribut faktor, elemen juga alternatif.
3.Perlu
adanya dukungan dari berbagai pihak yang terkait, supaya sistem dapat berjalan
dengan baik dan memberikan hasil yang mendukung keputusan pimpinan.
DAFTAR PUSTAKA
1.Wahono,
Romi Satria, Artikel: "Meluruskan Salah Kaprah tentang E-Learning", http://romisatriawahono.net/
(Diakses 20 Agustus 2008), 2008
2.Turban,
Efraim, Jay E. Aronson, Ting Peng Liang,” Decision Support Systems and
Intelligent Systems”, 7th edition, Prentice-Hall, New Jersey, 2005
3.Saaty,
Thomas L, Vargas, Luis G, “Decision Making with the Analytic Network Process”,
2006
4.Dublin,
L. and Cross, J, Implementing eLearning: Getting the Most from Your Elearning
Investment, the ASTD International Conference, May 2003.
5.Hendy
Hendharto, Analytic Network Process (ANP) Method For Multi Purpose Research,
Lokakarya, Jakarta, Maret, 2008
6.Romi
Satria Wahono, Sistem eLearning Berbasis Model Motivasi Komunitas, Jurnal
Teknodik No. 21/XI/TEKNODIK/AGUSTUS/2007, Agustus 2007
7.Thomas
L. Saaty, “The Essentials of the Analytic Network Process with Seven Examples”,
Decision Making with Dependence and Feedback: The Super Decisions Software,
1999
8.Siahaan,
Sudirman. E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif
Kegiatan Pembelajaran, Sumber dari internet, 2004.
9.Ben-Jeng
Wang, Maw-Yang Hsu “Application of the Analytical Network Process to select a
channel type for e-convenient chain stores”, Journal of the Academy of Business
and Economics, March, 2003